Pertanyaan-pertanyaan dan sikap-sikap memagari yang diekspresikan si posesif dirasakan sebagai hal yang tidak nyaman. Namun sebaliknya, justru ada juga yang menganggapnya sebagai sebuah bentuk perhatian dan kasih sayang dari si posesif. Tiap pasangan pasti memiliki kadar posesif di dalam dirinya, namun seberapa jauh kita bisa menoleransi sikap posesif dari pasangan kita? Seberapa jauh pula kita seharusnya menunjukkan sikap posesif kepada pasangan kita?
Pasangan kita akan merasa kita tidak mempercayai kemampuan dan tanggung jawabnya. Selain itu, keposesifan - kekangan - rongrongan juga akan menimbulkan situasi yang tidak menyenangkan. Bisa jadi pasangan kita akan merasa kita menjadi terornya sehingga dia menjadi tidak betah lama-lama dengan kita.
Bagaimana cara agar kita berhenti dari sifat posesif berlebihan? Berikut beberapa cara yang mungkin bisa membantu posesif-er untuk menghilangkan, paling nggak mengurangi kadar posesifnya.
1. Menyadari sifat posesif itu.
Akui bahwa dirimu memang mempunyai sifat posesif. Dengan begitu kamu akan mempunyai motivasi untuk menghilangkannya. Seandainya kita tidak menyadarinya, bagaimana mungkin kita akan berusaha untuk menghilangkan sifat posesif itu?
2. Jalin Komunikasi yang baik.
Banyak buku-buku panduan dan para pakar psikolog (ceileeh, bahasanya) menyatakan bahwa komunikasi adalah kunci dari suatu hubungan. Dan ternyata komunikasi ini merupakan kunci mujarab untuk menghilangkan sifat posesif ini. Komunikasi juga dapat menghilangkan kesalahpahaman antara kita dengan pasangan kita.
3. Percaya terhadap pasangan.
Belajarlah untuk memberikan kepercayaan kepada pasangan kamu. Apalah arti suatu hubungan tanpa didasari rasa saling percaya. Cemburu mungkin memang diperlukan dalam bumbu percintaan, tapi jika semua yang dilakukan selalu di cemburui, pasangan akan sangat merasa tersiksa. Terkadang sifat cemburu/posesif dikarenakan kita tidak percaya pada pasangan kita.
4. Ubahlah sifat cerewet kita dan jadilah orang yang memiliki rasa empati.
Dalam hal ini bukan berarti membiarkan perilaku pasangan yang ceroboh. Apalagi sampai enggan mengingatkan hanya karena takut dianggap cerewet. Terlebih, kita justru melakukan apa yang sudah jadi bagian dari tanggung jawabnya itu. Berhenti cerewet bukan berarti pasangan kita tidak meminta diperhatikan. Pasangan hanya meminta kita untuk menurunkan kadar kendali yang sudah berlebihan. Kuncinya, jika kita tidak ingin dicereweti, berhentilah mencereweti orang lain dari sekarang.
5. Memiliki tekad untuk berubah.
Langkah selanjutnya setelah kita menyadari keposesifan kita itu adalah niatan, motivasi dan keinginan untuk berubah menjadi lebih baik. Jadi mulai menyadari sifat posesifmu, tanamkan pada diri sendiri untuk memulai perubahan mindset kita, kurangi - hilangkan sifat posesif yang berlebihan.
6. Memberi kebebasan.
Disini prinsip yang utama adalah setiap manusia itu adalah makhluk yang merdeka. Mereka semua memiliki kebebasan untuk memilih, menentukan, dan mengatur sendiri hidupnya. Sekalipun itu adalah pasangan kita sendiri. Kita sama sekali tidak punya hak untuk mengatur dan mengekang mereka sesuai keingingina kita. Berikan dia hak sebagai individu. Tentunya kita tidak ingin kan hak-hak kita sebagai manusia dibatasi? Demikian pula pasangan kita.
7. Minta pasangan kita untuk selalu mengingatkan.
Akan terasa terlalu berat jika kita berjuang sendiran menghilangkan sifat-sifat posesif kita. Minta bantuan pasangan kita untuk mengingatkan kita jika kita berbuat sesuatu yang mengarah pada sikap atau sifat posesif itu tadi. Kerjasama antara kita dengan pasangan kita sedikit banyak akan menentukan kerberhasilan perjuangan kita.
Usaha ini tentu tidak akan berhasil dalam semalam. Kita butuh waktu dan tekad kuat untuk berubah.
Selamat berjuang. ^_^

Tidak ada komentar:
Posting Komentar